
16 Agustus, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
FSP - JABODETABEK merupakan Program dari lembaga SOS Desa Taruna Jakarta yang menangani masalah Penguatan Keluarga
Hermann Gmeiner, yang dilahirkan pada tahun 1919, di Austria, Benua Eropa adalah seorang petani, mendapat panggilan hatinya untuk berbuat sesuatu bagi nasib anak-anak terlantar. Pada waktu itu ia masih menjadi mahasiswa kedokteran di Innsbruck, Austria. Saat itu ia menyaksikan betapa kejamnya warisan perang dunia II, yang telah menyebabkan adanya ribuan anak yang menjadi terlantar dan berkeliaran dikota-kota yang telah dihancurkan.
Keadaan ini telah menggerakan hatinya, sehingga pada musim panas pada tahun 1949 ia meninggalkan bangku sekolahnya untuk melaksanakan cita-citanya. Segera ia mencari sumbangan-sumbangan yang disatukan dengan uang simpanannya sebesar 600 Shiling Austria ( US $ 30 ). Pada bulan November 1949 ia dirikan kumpulan SOS Kinderdorf. Dasar pemikirannya sangat sederhana, yaitu: Anak-anak ini telah kehilangan orang tua yang mencintai mereka. Maka anak-anak ini perlu dicarikan orang tua baru.
Pada akhirnya pada tahun 1950 telah dapat dikumpulkan sejumlah ibu-ibu pengasuh dan uang untuk membangun sejumlah 5 buah rumah diatas tanah yang disumbangkan oleh pemerintah kotamadya Imst, suatu kota kecil 35 mil disebelah barat Innsbruck. Pada pertengahan dasawarsa 50-an SOS Kinderdorf telah berkembang ke Perancis, Jerman Barat, Italia dan Spanyol. Dan dalam 3 dasawarsa selanjutnya telah berkembang lebih lanjut kenegara-negara berkembang, seperti Asia, Africa dan Amerika Latin.
Di Indonesia SOS Kinderdorf ini diberi nama SOS Desa Taruna pada tahun 1972 yang kini telah terhitung saat ini terdapat 8 SOS Desa Taruna yang tersebar di beberapa daerah. Masing-masing terletak di Lembang, Semarang, Jakarta, Bali, Flores, Banda Aceh, Meulaboh dan Medan. SOS Desa Taruna berkomitmen untuk menggunakan seluruh dana dan sumber daya dengan didasari rasa saling menghargai dan bertanggung jawab. Sejak awal didirikan SOS Desa Taruna selalu diaudit oleh akuntan publik ternama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar